Pagi itu, sebelum subuh aku harus kembali ke Jogja dari kampung halaman. Hari pertama masuk
stase baru. Stase yang mengharuskan mahasiswanya disiplin (semua stase gitu
sih, cuma ini lebih ‘strict’ aja..).
Sebelumnya aku sudah merencanakan untuk naik kereta go-show
yang tiketnya mau ku beli pagi itu juga sebelum keberangkatan.
Tiket go-show hanya bisa dibeli H-2 jam keberangkatan dan
maksimal H-1 jam untuk beli secara online. Ingin ku beli secara online, namun
aku tak memiliki media transfer elektronik yang bisa ku lakukan di rumah. Masa
iya jam 2 pagi mau ke luar untuk ke ATM, atau kalau mau ke minimarket, di kota
kecil ini tidak buka 24 jam (Hmm too much reasons!)
Jadilah aku berniat untuk membeli secara langsung di loket,
tepat beberapa menit sebelum jam keberangkatan. Saat sampai di stasiun pukul 4
pagi, Deg! Apa? Loketnya nggak buka?! Ternyata kata satpam setempat, loket baru
buka sekitar jam 5 (bahkan katanya jam setengah 6). How come?!
Waktu nggak cukup kalau naik kereta lebih dari jam 5. Sedangkan
harus masuk kampus sebelum jam 7.30. Ya Allah.. Sedikit kesal rasanya karena
aku tidak tau “info” mengenai jam buka loket di stasiun kecil ini. Search di google
juga nggak ada. Sepertinya dulu pernah ke sana sekitar sebelum jam 5 pagi dan loket buka.
Keputusan harus kubuat cepat, harus bagaimana aku ke Jogja? Akhirnya
ku harus pergi ke stasiun di kota sebelah. Stasiun yang katanya ‘lebih besar’ daripada
di kota kecil ini. Ya Allah, mau nangis rasanya. Untung ada kakak yang mau
mengantar ke sana. Perjalanan sekitar 45 menit, di tengah pagi buta, naik
motor, dingin. Ku berharap ada kereta yang jadwalnya “pas” sehingga bisa sampai
di Jogja tepat waktu.
Alhamdulillah ‘ala kulli haal.. aku sangat bersyukur
memiliki kakak yang mau mengantarku. Demi adiknya yang tidak ingin sampai
terlambat ke kampus untuk menuntut ilmu. Ilmu yang insyaaAllah untuk bisa
menebar kebermanfaatan di muka bumi ini, yang insyaaAllah hanya untuk menggapai
ridhoNya. Mencari ilmu bagian dari berjihad di jalan Allah..
“Siapa yang mendatangi masjidku (masjid Nabawi), lantas ia
mendatanginya hanya untuk niatan baik yaitu untuk belajar atau mengajarkan ilmu
di sana, maka kedudukannya seperti mujahid di jalan Allah. Jika tujuannya tidak
seperti itu, maka ia hanyalah seperti orang yang mentilik-tilik barang
lainnya.” (HR. Ibnu Majah no. 227 dan Ahmad 2: 418, shahih kata Syaikh Al
Albani).
Pagi itu terjadi hal yang tidak biasanya. Semua jadwal kereta terlambat karena adanya perbaikan rel dan salah satu lokomotif yang error. Semua kereta yang lewat jalur itu terlambat, bahkan hingga 2 jam lamanya! Tidak hanya diriku yang mengalami masalah. Ada beberapa orang yang akan 'transit' di stasiun Jogja untuk meneruskan perjalanan ke arah Surabaya. Mereka sangat khawatir apabila kereta selanjutnya tidak 'terkejar'.. Ternyata di luar sana lebih banyak yang mungkin 'memiliki' masalah yang lebih besar daripada diri ini.. Jadi reminder buat nggak ngeluh dan harus terus selalu bersyukur.
No comments:
Post a Comment