Saturday, February 9, 2019

And now all the waits come: I won €1000!

Yogyakarta, Senin, 4 Februari 2019
Ketika rasa “ikhlas” menjadi porosnya, jika kita berhasil atau gagal, perasaan itu akan terasa sama, biasa saja. Allah has shown it all to me. Jika itu rezeki kita, maka nggak akan ke mana, jika bukan juga tiada masalah. Karena rezeki nggak akan tertukar.
Ceritanya kemarin sempat apply sebuah program yang itu fully funded. Siapa sih yang nggak mau fully funded ke negara di Eropa. 

Untuk yang kemarin, memang aku merasa seperti terlalu optimis, tidak terlalu pasrah, terkesan terlalu men’dikte’ Allah seperti, “ya Allah, aku maunya kayak gini, kalau bisa harus kayak gini”. Astaghfirullah…

Walaupun aku berucap jika masih gagal tidak mengapa, namun aku merasa hatiku tidak seperti itu. Hati tidak bisa bohong.

Namun kali ini, ku berusaha agar hati lebih legowo, apapun yang terjadi. Pagi-pagi subuh, kala itu, ada notifikasi email masuk, hmm yaudahlah, kalau belum lolos (lagi) juga nggak apa-apa, belum rezekiku. Dan ternyata, Allah shows His strength just in a second!

Mana ada yang tau, harapan yang kutulis 3 tahun lalu ternyata sekarang terwujud!


Kuncinya apa?
Sabar. Sabar. Sabar.
Belajar.
Belajar dari kesalahan.
Ini kali ketiga atau empat aku apply grant ini. Ketika mau appy kembali, aku belajar dari kesalahan. Sebelum apply, aku mencoba mengontak applicant yang dulu pernah lolos. Kucari mereka di facebook. Mereka orang luar semua. Trus kalo nggak kenal? Ya kenalan..!
Memang tidak semua orang yang ku kirim DM membalas. Ada yang balas. Baik banget. Mau ngasih application mereka yang dulu buat apply. Jadi ku bisa “belajar” dari application mereka untuk apply yang sekarang.
Alhamdulillah 'ala kulli haal..

No comments:

Post a Comment